Friday, May 20, 2011

Nasionalime Pendidikan di Hari Kebangkitan Nasional

Hari kebangkitan setiap tahun selalu di kaitkan dengan isu nasionalisme.setiap tahun pula perayaan kebangkitan nasional mempertanyakan apakah saat ini pemerintah dan masyarakat sudah mewujudkan semangat nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari? tentu hal ini adalah hal yang sulit di tengah-tengah kesulitan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup membuat setiap Individu di negara ini mementingkan kepentingan individu dan golongan.
Lebih lanjut sebenarnya elemen yang berperan besar dalam mentransformasikan nilai-nilai nasionalisme adalah mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan sehingga munculah nasionalisme pendidikan. intinya menurut saya perlu ada kajian substansi untuk memanfaatkan dunia pendidikan membangun semangat nasionalisme disetiap warga negara di Indonesia. nilai-nilai nasionalisme perlu di tanam mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai tingkat lanjut.
Nasionalisme Pendidikan perlu juga melibatkan kurikulum dan mamasukkan nilai-nilai nasionalime dalam pelajaran intra di sekolah sedangkan dalam kegiatan ekstra nilai tersebut perlu juga di masukan sehingga dalam keseharian siswa mereka mempelajari secara tidak langsung bagaimana nilai nasionalisme dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Nasionalisme pendidikan dapat terwujud apabila para pendidik sudak cukup kebutuhan hidupnya sehingga dalam mensosialisasikan semangat ini dapat terlihat dari tingkah lakunya sebagai pendidikan. apabila hal ini sudah terwujud tidak disangsikan lagi bahwa dalam diri peserta didik akan tertanam semangat nasionalisme.

Pesaingku adalah Sahabatku

Sore hari, di tepi demaga sebuah pantai di pulau panggang Kepualaun Seribu. Angin berhembus meniup pohon-pohon kelapa sehingga bergoyang. Sinar matahari kuning keemasan pun tampak bersembunyi untuk berganti hari dengan malam. Seorang anak duduk menatap kearah ujung laut seperti menunggu kapal nelayan yang datang setelah mencari ikan. Anak tersebut menggunakan teropongnya agar dapat melihat dengan jelas dari kejauhan. Setelah lama menunggu, Awal nama anak ini yang ternyata sedang menungu kedatangan sang Ayah yang sedang mencari ikan di laut. Lalu datang lah Amin, anak seorang penjual ikan yang memiliki kios ikan di pasar.
Amin mendekati Awal yang sedang duduk di pinggir pantai lalu bertanya ” Awal sedang apa kau disini ? kita main bola yuk !” ajak Amin. Awal menjawab ” hari ini aku sepertinya tidak bisa main bola dulu karena aku menunggu ayahku pulang dari mencari ikan. Sebab dari tadi malam dia belum pulang, aku khawatir. Sedangkan ibuku di rumah badaNnya sedang panas karena sakit asam lambungnya yang sudah lama, dan ibuku memintaku untuk menunggunya ditepi dermaga.
Lalu Amin berkata, ”Oh, begitu! baiklah kalau begitu akau akan menemanimu disini hingga ayah mu pulang”. adzan magrib pun berkumandang ayah Awal dan teman-temannya belum juga pulang tapi sayang setelah seharian mencari ikan mereka tidak terlalu mendapatkan ikan banyak.” mungkin karena ikannya bermigrasi ketampat lain” ternyata mereka rupanya tidak menggunakan perahu motor tetapi dengan perahu kayuh dengan tenaga manusia. Maklumlah sang ayah dan teman-temanya hanya nelayan miskin dan mata pencahariannya hanya sebagai nelayan tanpa ada kerjaan sampingan yang lain dan mereka membagi rata pendapatan mencari ikan bahkan bila hasil yang didapt tidak banyak mereka tidak menjualnya tetapi mengkonsumsi sendiri atau barter dengan petani beras itupun apabil apasokan ikan di rumah masih ada” Oh’ itulah sebabnya mereka perlu berjam-jam mancari ikan ” lalu Awal berbicara pada Amin andaikan ayahku punya perahu motor ya pasti mereka tidak akan berlama-lama di laut hanya untuk mencari ikan” kata Awal kepada Amin ” bila aku besar nanti aku akan membelikan perahu motor untuk ayahku lalu diamini oleh Amin.
Beberapa hari kemudian, Awal dan Amin berjalan di dekat kelurahan Pulau Panggang, Tanpa sengaja, meraka berdua menemukan selebaran yang bertuliskan bahwa pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu menyelenggarakan sayembara lomba mengumpulkan mutiara dalam rangka festival nelayan dan kelautan di Kepaulauan Seribu. Para pesertanya dibagi beberapa kategori yaitu anak-anak dan dewasa. Hadiah yang dijanjikanya pun lumayan untuk anak-anak yag berhasil mengumpulkan mutiara terbanyak akan mendapatkan perahu motor kecil dan orang dewasa perahu motor besar.
Festival diadakan oleh pemerintah Kabupaten Kepualuan Seribu bertujuan agar para penduduknya mau beralih profesi dari nelayan menjadi petani mutiara” Awal berkata,” Wah! Min kesempatan emas nih, aku akan ikut kategori anak-anak urntuk mendapatkan perahu motor yang akan kuberikan kepada ayahku untuk mencari ikan agaratidak perlu mengayuh berjam-jam lagi di laut sekalian membantu ibuku agar dia bisa kembali sehat dari sakitnya. ” Wah boleh juga wal,” Kalo begitu aku juga ikut ah siapa tahu menang, ” siapa tau aku bisa menjadi pengusaha muda,” kata awal. ”Oh, berarti kita bersaing ya wal untuk mendapatkan mencari mutiara-mutiara dan mendapatkan perahu motor,” kata Awal”. Ok, siapa takut,” Tantang Amin”. kenapa kita tidak berlatih saja sekarang di pantai dengan mencari sampah-sampah yang ada dipantai sekalian cinta lingkungan bagaimana? Tanya Amin kepada Awal” lalu mereka berlari di dermaga dan meloncat berenang mencari sampah-sampah yang ada di terumbu-terumbu karang.
Setelah beberapa hari berlatih,” tiba saatnya sayembara digelar. Banyak anak – anak dan pemuda yang bersiap-siap mengikuti sayembara mencari mutiara tersebut dengan membawa alat untuk membuka cangkang mutiara dan tas untuk menyimpan mutiara yang mereka dapatkan. Panitia memulai dengan membacakan peraturan dan tata tertib lomba. ” Perhatian-perhatian! para peserta lomba yang terhormat sebentar lagi lomba akan dimulai diharapkan para peserta lomba bertindak sportif dalam lomba ini dan manfaatkan waktu yang ada dengan mencari sebanyak-banyaknya mutiara.”
Lomba ini pun dimulai dengan tanda gong dari sang bupati dan selesai ketika ada suara petasan dan kembang api sebagai tanda dibukanya festival nelayan di Kepulauan Seribu.
Lalu sang bupati pun memukul gong tanda lomba dimulai. dan para peserta nak-anak dan orang dewasa menceburkan diri berenang dan menyelam di laut untuk mencari mutiara. Kemudian di sisi lain, Amin dan Awal yang juga mengikuti lomba tersebut bersiap-untuk meloncat ke laut ”. Awal pun berkata pada Amin.” Min” inilah saatnya kita bersaing dan melihat hasil latihan kita selama ini untuk memenangkan lomba ini.” Siap kawan” ok,” kata Awal. Lalu mereka pun loncat kedalam air untuk mencari mutiara’ beberapa jam kemudian” Petasan dan kembang api sebagai tanda berakhirnya lomba pun berbunyi dan berterbangan ke angkasa.” Para peserta berhenti mencari mutiara dan beristirahat di dekat tempat perhitungan mutiara dekat panitia. Dari 50 peserta anak-anak, awal Awal dan Amin memiliki nomor peserta paling belankang yaitu 49 dan 50, Tibalah panitia mengitung, perolehan mutiara yang didapatkan oleh Awal 57 mutiara berada di atas sebelumnya hanya 51 mutiara. ” Horeeee, aku menang kata awal dengan bangga, karena dia mendapatkan mutiara terbanyak dan akan mendapatkan perahu motor yang akan diberikan kepada ayahnya untuk mencari ikan. dengan senyum ceria, dia berkata pada Amin, ” Tu kan Min aku pasti menang, buktinya aku mendapatkan mutiara terbanyak dan aku juaranya coba kita hitung punya mu?.” Panitia pun mengitung mutiara yang dimiliki Amin, dan ternyata Amin mendapatkan mutiara lebih banyak dari Awal yang rupanya hanya selisih 1 yaitu 58 mutiara. Sungguh tragis buat Awal dikalahkan oleh sahabatnya yang hasilnya tidak terlalu jauh dengan hasil ini Amin pun tersenyum kepada sahabatnya dan berkata ”Wal rupanya keberuntungan ada ditanganku saat ini hanya dengan 1 mutiara aku bisa mendapatkan perahu motor”. Awal adalah anak yang sportif dan mau mengakui kekalahannya dan berkata pada Amin” Baiklah Min” kau memang yang terbaik untuk saat ini lain kali aku akan bersaing lagi dengan mu,” kata Awal.” Selamat Ya Min” kamu memang yang terbaik” dan Amin pun naik ke podium sebagi juara dari sayembara festival nelayan tersebut dan berhak mendapatkan kunci sebuah perahu motor kecil.
Dari luar Podium, Awal bangga melihat Amin yang mendapatkan kunci perahu motor dan berkata dalam hati, ” Ayah untuk kali ini aku tidak berhasil mendapatkan apa yang aku impikan untuk mendapatkan perahu. semoga festival nelayan tahun depan aku akan mendapatkannya, ”doa Awal dalam hati. dan untuk sahabatku Amin selamat untuk mu atas keberhasilan mu dalam lomba ini semoga Tuhan memberkahimu dan kau telah membuktikan bahwa persaingan diantara kita adalah kebaikan selayaknya persahabatan kita” ,lalu Awal pulang dengan kondisi lelah tapi bahagia dengan hasil nya dicapainya.
Ketika Awal melangkah pulang kerumahnya ada seseorang dari kejauhan yang berteriak memanggilnya ” Awal” Awal. Lalu dia menoleh dan melihat sahabatnya Amin lah yang memanggilnya” dan berkata Awal mau kemana kamu? Tanya Amin kepada Awal. Apaka kamu tidak mau merayakan kemenanganku dengan menaiki perahu motorku yang baru berdua, ku akaui akau tidak akan mendapatkan perahu motor ini tanpa diri mu kata Amin kepada Awal. Baiklah Min aku akan menemanimu menaiku perahu motormu yang baru. Lalu mereka berdua berlayar di laut untuk mencoba perahu motor Amin yang baru. Dan mereka berdua bersenang-senang bahkan kebut-kebutan di laut dan setelah selesai dan kembali ke pantai. Amin memanggil Awal” Wal terima kasih kamu bersaing denganku untuk sayembara mutiara ini kuharap kamu manerima kunci perahu motor ini sebagai tanda persahabatan kita” dan saya kira kamu pantas mendapatkan perahu motor ini untuk digunakan Ayah mu mencari ikan karena aku akan pergi ke kota mengikuti ayahku pindah rumah disana dab berdagang di kota” terimalah perahu ini sahabatkku sebagai tanda keabadian dari persahabatan kita” kata Amin, Lalu Awal pun bersujud di pantai dan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan berkata ” Terima Kasih Tuhan kau telah menjawab doa ku selama ini melalui sahabatkau Amin, berikanlah kesehatan dan keberkahannya selalu, lalu Awal pun berdiri dan memeluk Amin sebagai tanda persahabatan.

Pertama kalinya euy bikin cerpen
Semoga yang baca maklum !