Sunday, August 18, 2013

Wanita Inspiratif di Jalanan

Melihat sosok wanita di foto ini membuat saya terkagum dengan usahanya untuk membantu kebutuhan keluarga. Beliau berjuang dari pagi sampai malam menambal ban pengendara motor yang bannya bocor di pinggir jalan dengan tenaganya untuk mencari sesuap nasi.

Dalam obrolan singkat dengan saya, terlihat kesederhanaan dalam berpikir, yang belau inginkan adalah adanya aktifitas yang bisa membuatnya bergerak. Beliau tidak mau hanya berdiam diri di rumah dan mengandalkan penghasilan suami. Beliau menciptakan kapitalismenya sendiri dengan menambal ban di jalanan, menjual pulsa dan menjual bensin, meskipun penghasilan tak seberapa besar, tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kesan yang saya ambil ketika menatap mata ibu ini adalah, bahwa bekerja adalah hal yang harus di lakukan oleh setiap insan dan apapun pekerjaannya selama itu berkah maka Tuhan akan memberikan hasil yang terbaik.

Sekarang banyak wanita yang menempatkan diri sebagai tulang punggung keluarga tetapi beliau tetap menghargai jerik payah suami yang juga membanting tulang demi keluarga. Beliau pun sempat berkata kepada saya “Menjadi Istri terbaik bukan tentang mendapatkan suskses dalam karier, bukan tentang keberhasilan menjadi pemimpin, tetapi bagaimana bisa menempatkan diri sebagai istri dan ibu serta bisa membuat suami sukses dalam kariernya”, dalam keberhasilan seorang suami terdapat kekuatan seorang istri yang mendoakannya dan memotivasi suami untuk berkerja secara baik. Menjaga amanahnya dan mendidik anak-anaknya.

Foto ini saya ambil dua tahun lalu dan saya jadikan kenangan yang memotivasi saya untuk tetap menjaga kesederhanaan diri dan berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga dan tempat saya bekerja.

Semoga sang Ibu beserta keluarganya di berrikan keberkahan dan kelancaran rezeki oleh Allah SWT dan di lapangkan hatinya untuk selalu dekat dengan Sang Pencipta. Amin

Belajar tentang memaknai kehidupan tidak hanya melihat mereka yang terkenal, pintar atau sukses di karier. Belajar kehidupan dapat kita lihat di keseharian kita dan mengambil manfaat untuk pribadi dalam meningkatkan kualitas diri.

Saturday, August 17, 2013

Dr Stephen Jefferies Professor antara Dedikasi dan Komitmen Meningkatkan Kualitas Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Amerika.

Setelah sebelumnya saya menulis tentang sosok Ahmad Fuadi yang menginspirasi saya dengan karya-karyanya, sekarang saya akan menulis sosok lain yang pernah saya temui dan berpengaruh terhadap karir professional saya sebagai guru pendidikan jasmani.

Dia adalah Dr Stephen Jefferies, profesor dari Departement Physical Education, School of Public Health at Central Washington University , dengan dedikasi dan komitmennya terhadap dunia pendidikan jasmani dan olahraga di Amerika beliau mendapatkan penghargaan dari “The National For Sport and Physical Education (NASPE)” tentang usahanya meningkatkan kualitas Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Amerika.

Penghargaan di Bidang Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Selain itu penghargaan juga pernah beliau dapatkan dari “National Convention of American Aliance for Health, Physical Education, Recreation and Dance (AAHPERD)” dengan usahanya mengkampanyekan pendidikan jasmani sebagai sarana pembinaan positif di sekolah Dasar. Dan tentu beliau juga mendapatkan penghargaan dari Central Washington University sebagai pendidik terbaik di kampus tersebut.

Membuat Website Pendidikan Jasmani

Dr Stephen dengan komitmennya terhadap dunia Pendidikan jasmani membangun website yaitu www.pelinks4u.org yang merupakan sarana belajar untuk guru pendidikan jasmani di Amerika, tempat bertukar informasi, review buku dan video pendidikan jasmani yang beredar di Amerika. Website ini telah berdiri selama hampir 10 tahun dan menjadi website populer untuk guru olahraga di Amerika.

Aktif Menulis

Dengan dedikasinya beliau rajin menulis artikel dalam majalah bulanannya yang ada di website www.pelinks4u.org. Beliau banyak memberikan informasi segar tentang dunia pendidikan jasmani dan olahraga. Ide-idenya di tuangkan dalalam majalah tersebut. Sampai saat ini beliau telah membuat lebih dari 30 artikel berbasis praktek, Jurnal pendidikan jasmani, buku mengajar pendidikan jasmani di tingkat dasar dan membuat DVD dan buku tentang pendidikan jasmani.

Menjadi Keynote Speaker

Selain berkontribusi aktif secara menulis dan menyumbangkan Ide terhadap organisasi (NASPE) dan (CWU), beliau juga sering di undang sebagai presenter tentang visi pendidikan jasmani dan olahraga di masa depan. Pria kelulusan S1 di Inggris dan S2 di Amerika ini di percaya dapat memberikan sumbangan konsep dalam pembuatan konsep pendidikan jasmani di Amerika.

Beliau telah mengisi hampir lebih dari 70 acara konfrensi di beberapa negara. Kebetulan sekali saat saya mengikuti konfrensi pendidikan jasmani dan olahraga di Singapura, saya berkesempatan untuk mendengarkan visi beliau tentang pendidikan jasmani di masa depan, berikut beberapa catatan saya tentang presentasi beliau yang berjudul Dream For Physical Education 2020

Segala Sesuatu berubah

Di awal beliau menyampaikan tentang perubahan di setiap hal di masa depan, segala sesuatu akan mengalami evolusi sesuai dengan kebutuhan zaman. Beliau menggambarkan perubahan dari sisi teknologi, science, ekonomi dan bahkan budaya. Beliau mengatakan perubahan itu akan mengalami percepatan apabila orang yang ada didalamnya tidak mempersiapkan diri, lebih lagi kehancuran akan terjadi bila orang di dalam organisasi tetap bertahan pada product yang tidak fleksibel. Beliau juga menyatakan apabila suatu kondisi politik dalam suatu negara berubah maka kurikulum pendidikan juga akan berubah dan tentu akan mempengaruhi iklim sekolah mulai dari buku, standar kompetensi, dll. Hal ini menurut saya sedang terjadi di Indonesia, perubahan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 membuat banyak perubahan dari segi administrasi sekolah.

Hal yang tidak berubah adalah pendidikan jasmani dan olahraga

Dalam presentasinya beliau menegaskan pentingnya peran guru olahraga dalam pembentukan karakter siswa, karena hanya pendidikan jasmani dan olahraga yang tidak akan berubah hal ini berkaitan dengan pergerakan tubuh manusia yang tidak berubah, manusia berjalan, berlari dan bergerak yang merupakan gerak dasar, manusia belajar dengan bergerak, maka dari itu beliau mengatakan bahwa kebutuhan akan bergerak pada manusia merupakan tugas guru olahraga untuk mengembangakannya dan saya setuju bahwa pendidikan jasmani dan olahraga adalah pelajaran yang tidak akan berubah.

Kondisi Siswa Saat ini

Dengan berkembanganya teknologi saat ini membuat seorang anak mengalami Hippokinesis (kondisi seseorang kurang bergerak) yang mempengaruhi pertumbuhannya, hal ini di karenakan kurangnya waktu untuk bermain, lebih sering online di depan komputer dan internet, dan minim motivasi untuk bergerak. Anak saat ini berpikir box to box dari rumah ke sekolah lagi hanya berpikir tentang aktifitas kognitif, maka dari itu lagi-lagi beliau menyarankan agar suatu negara memiliki banyak guru olahraga berkualitas karena hanya dengan membuat seseorang anak bergerak atau bermain akan membuat otaknya berkembang.

Physical Education dan Physically Active

Lanjut beliau membedakan antara Pendidikan Jasmani dan Aktif secara fisik, pendidikan jasmani adalah hanya instruksi dari pembelajaran yang ada di sekolah dan siswa hanya mendapatkannya satu kali seminggu. Beliau menegaskan bahwa output dari pembelajran pendidikan jasmani di sekolah adalah membuat siswa aktif secara fisik di luar jam pelajaran sekolah, mereka suak bermain secara fisik, olahraga, bela diri, dll. Guru pendidikan jasmani di tuntut untuk dapat memberikan pengaruh agar siswa bisa aktif secara fisik di luar sekolah, karena dengan aktifnya siswa secara fisik juga akan mempengaruhi gaya hidup secara sehat, cara berfikir jernih dan pandai mengatur menjaga keseimbangan secara fisik dan mental.

Love to Play

Sejatinya manusia di lahirkan untuk bermain, beraktifitas dan bergerak. Anak bayi tumbuh dan kembang dengan bergerak dan bermain, karena saat bermain itulah otot bergerak dan memberikan stimulus terhadap otak dan inilah proses belajar. Saat kecil dan tumbuh dewasa manusia juga banyak belajar dari aktifitas bermain, mereka bermain sebagai kebutuhan untuk mengenal diri dan dunianya. Maka dari itu Pendidikan Jasmani adalah sarana yang tepat untuk sesorang mengenal dirinya, kemampuan tubuhnya untuk bergerak, tahapan otomatisasi dalam bergerak.

Bermain melalui pendidikan jasmani adalah kebutuhan bagi siswa untuk mengembangkan fisik dan mentalnya. Oleh karena itu guru pendidikan jasmani haruslah seseorang yang memiliki hobi bermain. Di bagian ini beliau menggambarkan seekor anjing yang suka bermain dan bermain, anjingnya itu tidak pernah mengalami stress karena tidak ada makanan, tidak punya uang, dll. Hanya dengan bermain segala strees nya akan hilang, hal ini juga merupakan kebutuhan manusia untuk bermain, karena dengan bermain stress bisa berkurang. Untuk itu jangan jadi guru olahraga yang berfokus pada nilai, fokuslah pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

Leader supervise not only academic but also physical activity

Hal ini jadi catatan penting saya, bahwa menjadi kepala sekolah sebaiknya tidak berfokus pada perkembangan akademik saja tetapi juga harus mempunyai program perkembangan fisik anak secara spesifik. Sekolah yang baik adalah sekolah yang bisa menjaga keseimbangan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, karena dengannya tujuan pembentukan karekter dapat tercapai.

Pendidikan Jasmani Pembentuk karakter

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dengan perkembangan otak siswa, munculnya karakter sehat adalah dengan adanya program yang ada di pendidikan jasmani. Siswa memahami dirinya dengan bermain, ada nilai sosial dalam permainan. Siswa memahami cara membuat strategi dan kerjasama dalam permainan. Dan nilai-nilai yang tidak tersirat inilah yang akan masuk kedalam insight siswa sebagai individu, nilai yang muncul dari hasil bermain akan menjadi nilai dalam diri siswa yang akan menjadi karakter, jadi pendidikan jasmani merupakan sarana untuk membentuk karakter siswa.

Huh....banyak juga ya catatannya, semoga bermanfaat. Yang pasti masih banyak catatan yang saya kira juga penting tetapi hal-hal di atas adalah yang paling inti menurut saya. Terakhir, Dr Stephen Jefferies mengkampanyekan konsep 3 R dalam pembelajaran pendidikan jasmani yaitu ;

1. Relationship, Pendidikan jasmani adalah sarana pembentukan seseorang berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain. pendidikan jasmani juga bisa di hubungkan dengan subjek lain, selama guru olahraga dapat mengelaborasi nilai-nilai yang sama dalam setiap pelajaran dan olahraga.

2. Relevance, perlu adanya relevansi antara pertumbuhan dan pekembangan siswa dalam proses pendikan jasmani. Pendidikan jasmani bukan hanya sekedar nilai yang terpamang di raport tetapi merupakan proses pembentukan karakter seseorang.

3. Rigor, pendidikan jasmani adalah aktifitas menantang yang dilakukan siswa, sebagai guru pendidikan jasmani harus memberikan aktifitas terukur, terstruktur dan terarah dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

Di atas adalah hal yang perlu dilakukan guru pendidikan jasmani di masa depan, siswa akan menyelami dirinya dengan pendidikan jasmani dan olahraga, karena untuk memprediksi apa yang terjadi di masa depan adalah dengan mencari dan menamukannya...dengan bergeraklah masa depan itu akan tercipta.

Sekian catatan saya dari apa yang di sampaikan dalam presentasi Dr Stephen Jefferies pada konfrensi pendidikan jasmani dan olahraga di Singapura tanggal 31 Agustus 2013. Jujur saya masih bermimpi untuk bisa berkomunikasi dengan beliau dan saat ini sedang proses, meskipun hanya mendapatkan kesempatan foto bareng tetapi ini adalah motivasi saya untuk bangkit mengembangakan pendidikan jasmani di sekolah saya sekolah global mandiri secara khusus dan tentu di Indonesia bila ada kesempatan. Amin

Friday, August 16, 2013

Ahmad Fuadi Negeri 5 Menara

“Huft”...lama juga nih ga nulis di Blog, maklum lagi fokus sama project lama yang yang belum di selesaikan, tapi sekarang juga belum selesai masih tunggu tahapan selanjutnya.

Hampir 1 bulan fokus sama pesantren Illahi (Ramadhan), sampai ikut seminar guru pendidikan jasmani di Singapura, someday saya akan tulis pengalaman ilmiah, cinta dan spiritual tersebut.

Nah, setelah tulisan terakhir saya banyak bicara tentang cinta, sekarang saya mau bikin tulisan features yaitu tulisan tentang sosok berpengaruh buat saya pribadi, tulisan tentang seseorang yang bisa menaklukan dunia dengan imajinasi dan perbuatannya. Buat yang kebetulan baca blog ini harap dimaklumi karena baru belajar. “Ok langsung aja yah”.

Sosok pertama yang saya Tulis adalah pria kelahiran Bayur, kampung kecil di pinggir Danau Maninjau 1972 Sumatra Barat, pria ini bernama Ahmad Fuadi, pria ini terbang ke pulau jawa mencari Ilmu di pesantren Modern Gontor untuk belajar ilmu agama, atas arahan orang tuanya untuk menjadi pemimpin dalam Islam, meskipun mengalami pergolakan batin dalam proses pencarian jati dirinya, ternyata pada akhirnya apa yang diharapkan orang tuanya berhasil, saat ini beliau menjadi sosok berpengaruh dalam dunia Islam dan pesantren, Jurnalistik, Sastra, dan buat para pemimpi yang ingin belajar ku luar negeri mencari ilmu.

Masuk Pesantren

Menjadi santri untuk belajar ilmu agama sebenarnya bukan merupakan mimpi beliau, karena harapannya adalah masuk sekolah tingkat atas dan melanjutkan kuliah. Berbekal keyakinan pribadi dan doa orang tua Ahmad Fuadi menenggelamkan diri dalam dunia pesantren, di sinilah beliau menemukan persahabatan sejati, beliau dengan teman-temanya bermimpi untuk menaklukan dunia dengan ilmu yang mereka pelajari di pesantren. Dengan mantra “Man Jadda Wa jadda, siapa yang bersungguh sungguh akan berhasil”, beliau menikmati proses belajarnya setiap saat di pesantren Madani.

Bekerja dari orang biasa

Saya sendiri mengingat cerita yang ada dalam novel yang Ahmad Fuadi buat dengan judul Negeri 5 Menara adalah “Bekerja dan beribadah lebih dari orang biasa”, beliau menguatkan hafalanya, caranya belajar bahasa Inggris dari orang biasa, sholat malamnya dan aktifitas lain yang hanya di lakukan orang biasa. Novel yang beliau buat di buku pertama sungguh membuka mata saya untuk terus belajar dan belajar. Pencarian Tiada Akhir

Lanjut ke buku ke dua dari trilogi lima menara yang berjudul Ranah 3 warna, buku ini tentang pencarian Ahmad Fuadi dalam menuntut ilmu di negeri orang, di novel ini beliau menceritakan kisah tentang usahanya masuk ke Universitas Padjajaran yang merupakan idamannya. Lalu proses saat beliau mengikuti program pertukaran pemuda ke Kanada. Dalam buku ini nilai yang di ambil adalah “Man Shabara Zhafira” ‘siapa yang bersabar akan beruntung”.

Buku ini terus terang menjadi motivasi bagi para scholarship seeker untuk tidak berhenti meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, memperluas jaringan dan berani berkompetisi dengan siapapun untuk satu tujuan, pencarian jati diri. Hasilnya adalah beliau dapat mendapatkan beasiswa Fullbright untuk kuliah S-2 di School of Media and Public Affairs, George Washington University, USA. Dan pernah mendapatkan beasiswa Chevening Award untuk belajar di Royal Holloway, Universtiy of London dan pernah mendapatkan kesempatan tinggal dan belajar di Kanada, Singapura, Amerika Serikat, italia dan Inggris.

Cerita di ini pula memotivasi saya untuk percaya diri dalam melakukan personal branding untuk para organisasi pemberi beasiswa dan kampus-kampus di luar negeri dengan program internasional untuk mendaftarkan diri, dan sekarang tentu saya masih di minta untuk berusaha dan bersabar. Amin

Menjadikan Hobi menjadi Pekerjaan

Entah apa yang di gariskan oleh Allah SWT terhadap Ahmad Fuadi, sepertinya proses hidupnya mulus padahal saya tahu perjuangan beliau berbeda dengan orang kebanyakan. Mulai dari banyaknya buku yang dia baca, kurangnya istrirahat karena beribadah, sholat malam yang di barengi dengan membaca kamus dan Buku TOEFL, penolakan-penolakan tempat kerja, rupanya memberikan hasil di buku ketiganya dengan judul Rantau 1 Muara. Di novel ini magic words nya adalah “Man Saara Ala Darbi Washala, Siapa yang berjalan di jalannya akan sampai tujuan” yang merupakan usaha tiada henti oleh Ahmad Fuadi dalam mancari ilmu. Selain itu dengan hobi fotografi, menulis dan membaca jadilah keinginan beliau untuk menyalurkan hobi menjadi perkerjaan sebagai seorang jurnalis.

Menjadi Wartawan dan Kuliah di luar Negeri

Ahmad Fauadi menceritakan kisah hidupnya bermulai dari dirinya menjadi wartawan di media Tempo yang saat itu Indonesia sedang mengalami masa transisi dari zaman orde baru ke era reformasi. Beliau terlibat dalam proses jurnalistik di era reformasi, dengan masuk ke harian independent beliau menceritakan bagaimana prosesnya menjadi wartawan. Rupanya di buku ini beliau juga menceritakan kisah cintanya dan proses bekerja di luar negeri sebagai wartawan Voice Of America (VOA) sampai di terimanya beliau menjadi mahasiswa di luar negeri dengan mendapatkan beasiswa di Amerika Serikat. “Luar biasa bukan”, usaha yang tiada henti akhirnya mewujudkan mimpi-mimpi beliau saat kecil.

Menulis Novel

Setelah sebagian mimpi terwujud, mendapatkan beasiswa, menjadi wartawan di luar negeri akhirnya beliau memutuskan untuk menceritakan kehidupannya dengan membuat novel trilogi 5 menara. Dari ketiga buku ini memang banyak kisah fiktif yang melengkapi perjalanan Ahmad Faudi, tetapi itu hanyalah bumbu agar novel ini enak di baca. Sebagai pembaca sejati novel ini saya pikir memiliki kalimat sastra yang dalam, kata-kata inspiratif yang membuat pembacanya termotivasi untuk menggerakan dirinya dalam belajar dan bekerja.

Novel yang beliau buat mendapatkan banyak penghargaan dari Anugerah Pembaca Indonesia tahu 2011 sebagai Penulis dan Buku Fiksi terfavorit 2010, yang pasti beliau pernah muncul di acara Kick Andy Metro TV dan menceritakan latar belakang pembuatan novelnya. Dengan berbekal kemampuan menulis dan membaca beliau melengkapi kata demi kata dalam novel beliau menjadi karangan penuh makna dan saya menikmati setiap tulisan yang beliau buat.

Masih Mimpi dengan Membuat Komunitas 5 Menara

Belum lama saat bulan Ramadhan saya berkesempatan secara langsung bertemu dan berfoto dengan beliau, pada kesempatan itu memang saya tidak bertanya atau wawancara, tetapi dengan bertemu saja hal itu merupakan anugrah yang luar biasa, karena moment ini saya gunakan untuk memompa motivasi saya dalam berusaha menggapai mimpi saya.

Saat itu beliau sedang launching buku terbarunya Rantau 1 Muara di toko Buku Gunung Agung Margo City Depok, beliau menceritakan latar belakang pembuatan novel terakhirnya, intinya adalah saat ini beliau masih memiliki mimpi dalam hidupnya. Yang membuat saya kagum adalah beliau tertarik untuk membuat sekolah pendidikan anak usia dini dengan nama komunitas 5 menara, beliau berhasrat untuk mendirikan sekolah PAUD di seluruh Indonesia, hal ini juga yang membuat saya tertarik untuk bergabung dengan keilmuaan yang saya miliki, dan lagi-lagi saya perlu bersabar dan berusaha, Allah pasti kasih jalan. Amin

Ahmad Fuadi adalah orang yang berani bermimpi dan berani mewujudkan mimpinya, beliau bermimpi hal yang mungkin di lakukan manusia bukan hal yang musatahil. Dengan mimpinya beliau mengerahkan segala usaha dan doa agar Allah SWT mendekatkan mimpinya tersebut. Sosok Ahmad Fuadi, memberikan rasa berbeda tentang pesantren dan Islam dan membuat mimpi. Beliau pantas di beri penghargaan sebagai penulis sastra ini. Semoga Allah SWT terus memberi keberkahan dan mewujudkan setiap mimpi-mimpinya. Amin

Buat yang ingin mendapatkan update status dari komunitas 5 menara silahkan join di facebook 5 menara klik disini dan dapat melihat info terbaru dari website. www.negeri5menara.com

Sekian tulisan ringan saya tentang sosok Ahmad Fuadi penulis Novel trilogi 5 menara, banyak kalimat inspiratif yang saya dapatkan ketika membaca buku ini. Secara pribadi saat ini akan mengikuti jejak beliau untuk menggapai mimpi-mimpi saya yang saya simpan di sebuah peti dan saya yakin selama manusia terus berusaha Allah pasti akan memberi jalan. Amin