Saturday, November 30, 2013

Membuat Program Latihan Bola Basket

Menjadi pelatih bola basket di sekolah diharuskan membuat program latihan yang digunakan oleh guru koordinator ekskul sebagai laporan perkembangan ke dalam aktivitas ekstrakurikuler ke wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Program latihan bola basket tidak perlu detail seperti halnya membuat program latihan di klub profesional. Yang perlu di ingat adalah program yang dibuat bertujuan merencankan aktifitas ekstrakurikuler dan pembinaan berdasarkan usia anak didik.

Pelatih bola basket disekolah harus berkoordinasi dengan guru pendamping berkaitan dengan apa yang akan dilakukan dalam proses latihan, pelatih sebaiknya tidak seorang guru hal ini di sebabkan perlunya pelatih aktif dalam dunia bola basket dan update info tentang perkembangan bola basket seperti; kompetisi, penataran dll.

Biasanya sekolah tidak menginginkan ekstrakurikuler mengganggu aktifitas akademik siswa yang di khawatirkan mengganggu nilai sisa. Oleh karena itu, harap dimaklumi oleh pelatih apabila sekolah tidak menyetujui siswa mengikuti kompetisi bola basket secara reguler. Tentu saja hal ini bertentangan dengan semangat pelatih yang menginginkan siswa binaanya mendapat prestasi.


Siasat pembuatan program latihan bola basket disekolah.

Pengalaman selama hampir 10 tahun yang hanya fokus dalam pembinaan bola basket disekolah, saya sering merasakan bahwa program latihan yang saya buat tidak efektif karena bertentangan dengan jadwal aktifitas sekolah. Biasanya aktifitas akademik seperti, fieldtrip, acara seminar, libur dan lainnya. Maka dari itu saya akan memberikan contoh membuat program latihan bola basket di sekolah silahkan download disini.


Footwork, Fivot dan Rebound

Program latihan yang saya buat berdasarkan pertemuan yang ada tanpa melupakan unsur dasar dari teknik bola basket seperti. Footwork dan fivot yang berhubungan, fivot berhubungan dengan rebound, fivot dengan slide atau defence. Bisanya selama 3 minggu di awal program saya fokus terhadap gerakan kaki. Teknik yang bisa dikembangkan dengan metode there lines drill, atau Physical training on court milik pelatih Edi Suganda.


Fivot dan passing

Tahap selanjutnya adalah gerakan kaki dan passing, ini menjadi program kedua setelah footwork dan fivot. Karena passing merupakan senjata andalan pertama untuk siswa sebelum mereka belajar teknik dasar lainnya.


Passing dan dribbling

Dribbling dengan berbagai variasi perlu dilakukan dan dilatih, saya yakin setiap pelatih punya tekni sendiri dalam melatih dribbling. Saya memberikannya pada tahap ketiga yang saya kombinasikan dengan pasiing. Sehingga dari kombinasi ketiga antara fivot passing dan dribbling munculah skill yang sering dikenal dengan triple threat.


Triple threat dan shooting

Shooting bagi saya merupakan tahap akhir dalam melatih teknik dasar, sebelum mereka mengenal lay up ajarkan dulu shooting, dari under ring, freethrow samapai three point. Yang jelas kalau saya mengajarkan shooting dengan teknik B.E.E.F (Balance, berdiri sejajar), (Elbow, posisi tangan membentuk huruf V), (Eyes, pandangan sejajar dengan tangan) dan (Followthrow, atau gerakan akhir lanjutan setelah melepaskan bola). Teknik BEEF sangan baik diajarkan untuk siswa tingkat dasar dan menengah.


Tahap lanjutan setelah teknik dasar.

Dalam pembuatan program latihan bola basket ada hal penting yang juga perlu diajarkan kepada siswa dianataranya ;1. Defence,

2. Transisi Defence To Offence,

3. Transisi Offence To Defence,

4. Presure Ball,

5. Free throw,

6. Kombinasi latihan Fisik dan Teknik.

Yang perlu diingat adalah konsep dasar dari bola basket adalah permainan, jadi apabila anda melatih ekstrabola basket disekolah jangan terlalu fokus pada teknik dasar, kembalikan ini dari bola basket ke unsur permainan meskipun anda punya target sendiri dalam prestasi.


Defence

Man to man

Kenalkan apa itu defence dan buat filosofi defence untuk team anda seperti, “defence is our tem skill”, winning the game with defence, atau apapun yang menjadi karakter team anda dalam defence. Biasanya MAN TO MAN (jaga satu lawan satu) merupakan hal wajib yang perlu diketahui oleh siswa. Buat modifikasi dalam melatih man to man. Lakukan browsing tentang hal tersebut.


Zone Defence

Zone defence banyak macamnya seperti 2-3, 1-3-1, 3-2, 1-2-2, yang jelas zone defence diberikan setelah siswa mengerti tentang konsep man to man. Mengajarkan zone defence lebih mudah dibandingkan mengajarkan man to man


Freak Defence

Freak defence sangat disukai oleh pelatih tingkat SMA dan perguruan tinggi, konsepnya adalah mengelaborasi antara man to man dan zone defence. Contoh: apabila pemegang bola adalah dribbler maka buat jaga zone dengan harapan dia tidak bisa melakukan penestrasi ke dalam baseline. Lalu apabila pemegang bola adalah shooter maka defence berubah menjadi man to man dengan harapan shooter tidak bisa melakukan shooting dan defence bisa menguasai boxout.


Transisi Defence to Offence

Transisi Defence to offence kita kenal dengan istilah fast break, second break dan freestyle (set offence). Maksudnya serangan cepat yang menggunakan waktu selama 24 detik. “8” detik pertama fast break, “8” detik kedua second break menggunakan trailer dengan cutting atau v-cut, dan “8” detik ketiga set offence sistem yag dirancang oleh pelatih dan pemain untuk memanfaatkan situasi apabila fastbreak dan secondbreak tidak berhasil.


Transisi Defence to Offence

Hal ini juga penting untuk di ketahui oleh siswa ajarkan mereka tentang jaga fullcourt, halfcourt dengan sistem zone untuk menjaga point dan membuat permainan menjadi cepat sehingga lawan tidak bisa melakukan set offence. Yang perlu diingat adalah untuk bisa melakukan ini siswa harus mengerti tentang konsep jaga man to man, strong dan weak side sehingga efektifas defence bisa berjalan dengan baik.


Pressure ball

Presure ball perlu diajarkan kepada siswa, bagaimana mereka menghadapi penjagaan full court dan half court. Karena banyak pelatih yang mengajarkan siswanya sistem jaga fullcourt sehingga tidak ada kesempatan untuk team lawan melakukan serangan, bahkan di tingkat SD dan SMP banyak pelatih yang sudah mengajarakan fullcourt. Buat simulasi dimana siswa menghadapi fullcourt atau half court sehingga mereka bisa memecahkan sistem penjagaan full court.


Free throw simulation

Seringlah melakukan freethrow simulation dimana siswa diajarkan tentang konsep box out, sehingga mereka mengatahui apa yang harus dilakuakn setelah freethrow dengan box out.


Kombinasikan latihan fisik dan teknik

Metode Physical Training On Court ciptaan Edi Suganda sangat baik digunakan untuk meningkatakan kualitas fisik dan teknik siswa. Untuk lebih jelasnya silahkan download disini.

Sekian resume tentang membuat program latihan bola basket di sekolah beserta hal apa saja yang perlu diajarkan semoga bermanfaat.