Setelah sebelumnya saya menulis tentang sosok Ahmad Fuadi yang menginspirasi saya dengan karya-karyanya, sekarang saya akan menulis sosok lain yang pernah saya temui dan berpengaruh terhadap karir professional saya sebagai guru pendidikan jasmani.
Dia adalah Dr Stephen Jefferies, profesor dari Departement Physical Education, School of Public Health at Central Washington University , dengan dedikasi dan komitmennya terhadap dunia pendidikan jasmani dan olahraga di Amerika beliau mendapatkan penghargaan dari “The National For Sport and Physical Education (NASPE)” tentang usahanya meningkatkan kualitas Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Amerika.
Penghargaan di Bidang Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Selain itu penghargaan juga pernah beliau dapatkan dari “National Convention of American Aliance for Health, Physical Education, Recreation and Dance (AAHPERD)” dengan usahanya mengkampanyekan pendidikan jasmani sebagai sarana pembinaan positif di sekolah Dasar. Dan tentu beliau juga mendapatkan penghargaan dari Central Washington University sebagai pendidik terbaik di kampus tersebut.
Membuat Website Pendidikan Jasmani
Dr Stephen dengan komitmennya terhadap dunia Pendidikan jasmani membangun website yaitu www.pelinks4u.org yang merupakan sarana belajar untuk guru pendidikan jasmani di Amerika, tempat bertukar informasi, review buku dan video pendidikan jasmani yang beredar di Amerika. Website ini telah berdiri selama hampir 10 tahun dan menjadi website populer untuk guru olahraga di Amerika.
Aktif Menulis
Dengan dedikasinya beliau rajin menulis artikel dalam majalah bulanannya yang ada di website www.pelinks4u.org. Beliau banyak memberikan informasi segar tentang dunia pendidikan jasmani dan olahraga. Ide-idenya di tuangkan dalalam majalah tersebut. Sampai saat ini beliau telah membuat lebih dari 30 artikel berbasis praktek, Jurnal pendidikan jasmani, buku mengajar pendidikan jasmani di tingkat dasar dan membuat DVD dan buku tentang pendidikan jasmani.
Menjadi Keynote Speaker
Selain berkontribusi aktif secara menulis dan menyumbangkan Ide terhadap organisasi (NASPE) dan (CWU), beliau juga sering di undang sebagai presenter tentang visi pendidikan jasmani dan olahraga di masa depan. Pria kelulusan S1 di Inggris dan S2 di Amerika ini di percaya dapat memberikan sumbangan konsep dalam pembuatan konsep pendidikan jasmani di Amerika.
Beliau telah mengisi hampir lebih dari 70 acara konfrensi di beberapa negara. Kebetulan sekali saat saya mengikuti konfrensi pendidikan jasmani dan olahraga di Singapura, saya berkesempatan untuk mendengarkan visi beliau tentang pendidikan jasmani di masa depan, berikut beberapa catatan saya tentang presentasi beliau yang berjudul Dream For Physical Education 2020
Segala Sesuatu berubah
Di awal beliau menyampaikan tentang perubahan di setiap hal di masa depan, segala sesuatu akan mengalami evolusi sesuai dengan kebutuhan zaman. Beliau menggambarkan perubahan dari sisi teknologi, science, ekonomi dan bahkan budaya. Beliau mengatakan perubahan itu akan mengalami percepatan apabila orang yang ada didalamnya tidak mempersiapkan diri, lebih lagi kehancuran akan terjadi bila orang di dalam organisasi tetap bertahan pada product yang tidak fleksibel. Beliau juga menyatakan apabila suatu kondisi politik dalam suatu negara berubah maka kurikulum pendidikan juga akan berubah dan tentu akan mempengaruhi iklim sekolah mulai dari buku, standar kompetensi, dll. Hal ini menurut saya sedang terjadi di Indonesia, perubahan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 membuat banyak perubahan dari segi administrasi sekolah.
Hal yang tidak berubah adalah pendidikan jasmani dan olahraga
Dalam presentasinya beliau menegaskan pentingnya peran guru olahraga dalam pembentukan karakter siswa, karena hanya pendidikan jasmani dan olahraga yang tidak akan berubah hal ini berkaitan dengan pergerakan tubuh manusia yang tidak berubah, manusia berjalan, berlari dan bergerak yang merupakan gerak dasar, manusia belajar dengan bergerak, maka dari itu beliau mengatakan bahwa kebutuhan akan bergerak pada manusia merupakan tugas guru olahraga untuk mengembangakannya dan saya setuju bahwa pendidikan jasmani dan olahraga adalah pelajaran yang tidak akan berubah.
Kondisi Siswa Saat ini
Dengan berkembanganya teknologi saat ini membuat seorang anak mengalami Hippokinesis (kondisi seseorang kurang bergerak) yang mempengaruhi pertumbuhannya, hal ini di karenakan kurangnya waktu untuk bermain, lebih sering online di depan komputer dan internet, dan minim motivasi untuk bergerak. Anak saat ini berpikir box to box dari rumah ke sekolah lagi hanya berpikir tentang aktifitas kognitif, maka dari itu lagi-lagi beliau menyarankan agar suatu negara memiliki banyak guru olahraga berkualitas karena hanya dengan membuat seseorang anak bergerak atau bermain akan membuat otaknya berkembang.
Physical Education dan Physically Active
Lanjut beliau membedakan antara Pendidikan Jasmani dan Aktif secara fisik, pendidikan jasmani adalah hanya instruksi dari pembelajaran yang ada di sekolah dan siswa hanya mendapatkannya satu kali seminggu. Beliau menegaskan bahwa output dari pembelajran pendidikan jasmani di sekolah adalah membuat siswa aktif secara fisik di luar jam pelajaran sekolah, mereka suak bermain secara fisik, olahraga, bela diri, dll. Guru pendidikan jasmani di tuntut untuk dapat memberikan pengaruh agar siswa bisa aktif secara fisik di luar sekolah, karena dengan aktifnya siswa secara fisik juga akan mempengaruhi gaya hidup secara sehat, cara berfikir jernih dan pandai mengatur menjaga keseimbangan secara fisik dan mental.
Love to Play
Sejatinya manusia di lahirkan untuk bermain, beraktifitas dan bergerak. Anak bayi tumbuh dan kembang dengan bergerak dan bermain, karena saat bermain itulah otot bergerak dan memberikan stimulus terhadap otak dan inilah proses belajar. Saat kecil dan tumbuh dewasa manusia juga banyak belajar dari aktifitas bermain, mereka bermain sebagai kebutuhan untuk mengenal diri dan dunianya. Maka dari itu Pendidikan Jasmani adalah sarana yang tepat untuk sesorang mengenal dirinya, kemampuan tubuhnya untuk bergerak, tahapan otomatisasi dalam bergerak.
Bermain melalui pendidikan jasmani adalah kebutuhan bagi siswa untuk mengembangkan fisik dan mentalnya. Oleh karena itu guru pendidikan jasmani haruslah seseorang yang memiliki hobi bermain. Di bagian ini beliau menggambarkan seekor anjing yang suka bermain dan bermain, anjingnya itu tidak pernah mengalami stress karena tidak ada makanan, tidak punya uang, dll. Hanya dengan bermain segala strees nya akan hilang, hal ini juga merupakan kebutuhan manusia untuk bermain, karena dengan bermain stress bisa berkurang. Untuk itu jangan jadi guru olahraga yang berfokus pada nilai, fokuslah pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
Leader supervise not only academic but also physical activity
Hal ini jadi catatan penting saya, bahwa menjadi kepala sekolah sebaiknya tidak berfokus pada perkembangan akademik saja tetapi juga harus mempunyai program perkembangan fisik anak secara spesifik. Sekolah yang baik adalah sekolah yang bisa menjaga keseimbangan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, karena dengannya tujuan pembentukan karekter dapat tercapai.
Pendidikan Jasmani Pembentuk karakter
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dengan perkembangan otak siswa, munculnya karakter sehat adalah dengan adanya program yang ada di pendidikan jasmani. Siswa memahami dirinya dengan bermain, ada nilai sosial dalam permainan. Siswa memahami cara membuat strategi dan kerjasama dalam permainan. Dan nilai-nilai yang tidak tersirat inilah yang akan masuk kedalam insight siswa sebagai individu, nilai yang muncul dari hasil bermain akan menjadi nilai dalam diri siswa yang akan menjadi karakter, jadi pendidikan jasmani merupakan sarana untuk membentuk karakter siswa.
Huh....banyak juga ya catatannya, semoga bermanfaat. Yang pasti masih banyak catatan yang saya kira juga penting tetapi hal-hal di atas adalah yang paling inti menurut saya. Terakhir, Dr Stephen Jefferies mengkampanyekan konsep 3 R dalam pembelajaran pendidikan jasmani yaitu ;
1. Relationship, Pendidikan jasmani adalah sarana pembentukan seseorang berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain. pendidikan jasmani juga bisa di hubungkan dengan subjek lain, selama guru olahraga dapat mengelaborasi nilai-nilai yang sama dalam setiap pelajaran dan olahraga.
2. Relevance, perlu adanya relevansi antara pertumbuhan dan pekembangan siswa dalam proses pendikan jasmani. Pendidikan jasmani bukan hanya sekedar nilai yang terpamang di raport tetapi merupakan proses pembentukan karakter seseorang.
3. Rigor, pendidikan jasmani adalah aktifitas menantang yang dilakukan siswa, sebagai guru pendidikan jasmani harus memberikan aktifitas terukur, terstruktur dan terarah dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
Di atas adalah hal yang perlu dilakukan guru pendidikan jasmani di masa depan, siswa akan menyelami dirinya dengan pendidikan jasmani dan olahraga, karena untuk memprediksi apa yang terjadi di masa depan adalah dengan mencari dan menamukannya...dengan bergeraklah masa depan itu akan tercipta.
Sekian catatan saya dari apa yang di sampaikan dalam presentasi Dr Stephen Jefferies pada konfrensi pendidikan jasmani dan olahraga di Singapura tanggal 31 Agustus 2013. Jujur saya masih bermimpi untuk bisa berkomunikasi dengan beliau dan saat ini sedang proses, meskipun hanya mendapatkan kesempatan foto bareng tetapi ini adalah motivasi saya untuk bangkit mengembangakan pendidikan jasmani di sekolah saya sekolah global mandiri secara khusus dan tentu di Indonesia bila ada kesempatan. Amin