Thursday, November 20, 2008

Partisipasi dan Kontribusi

Dalam proses kehidupan sosial maupun organisasi selalu ada dinamika yang berkembang. Proses tersebut terjadi karena memang adanya suatu interkasi akan terjadi proses-proses yang mempengaruhinya seperti; komunikasi, konflik, keterkaitan, emosional bounding dan keterbutuhan antar bagian. Fenomena-fenomena ini merupakan bunga rampai dari kehidupan dan setiap orang yang berada di dalamnya harus terlibat atau melibatkan diri.
Interaksi pada proses kehidupan terjadi sebenarnya hanya kejadian yang berulang-ulang dan berubah sesuai dengan kondisi yang terjadi menurut factor lingkungan atau dari manusia itu sendiri. Proses terjadinya gejala-gejala sosial tidal terlepas dari kebutuhan manusia untuk mencapai tujuan yang dinginkan. Tujuan tersebut bertemu dengan tujuan manusia lain sehingga menjadi kesatuan tujuan. Meskipun perbedaan proses untuk mencapai tujuan tersebut pasti berbeda tetapi apa yang ingin dicapai tetap sama. Apa yang kita bahas adalah mengenai tujuan kehidupan manusia dan tujuan organisasi. Setiap orang akan mendapat peran sesuai dengan kemampuannya masing dalam fenomena sosial tersebut.
Membahas mengenai peran dan fungsi manusia dalam gejala sosial ada dua kata yang bisa analisis arti dan manfaatnya yaitu “ Partisipasi dan Kontribusi” kata tersebut memiliki persamaan arti yaitu melibatkan diri dalam aktifitas sosial untuk mencapai tujuan. Kedua hal tersebut merupakan keharusan yang harus dijalani oleh manusia bila ingin dihargai dan diakui oleh lingkunganya. Sementara perbedaannya adalah kata “Partisipasi” memang benar adanya adalah keterlibatan diri dalam fenomena sosial, hanya saja proses melibatkan diri ini datang dari motivasi eksternal artinya,bahwa orang tersebut melibatkan diri karena dipengaruhi dengan apa yang terjadi di lingkungannya dan biasanya gejala ini hanya mengikuti apa yang sudah ada dan tidak bisa berbuat apa.
Sedangakan kata “Kontribusi” merupakan kata keterlibatan diri yang mendalam yaitu melibatkan diri dengan kompetensi yang dimiliki untuk digunakan dengan baik dalam gejala sosial tersebut selain dari itu bahwa motivasi intrinsik lebih berperan dalam hal ini, orang tersebut melibatkan diri karena paham dan mengerti bahwa energinya dibutuhkan dan digunakan oleh orang lain dan berkontribusi semata-mata karena keikhlasan dalam kemajuan tujuan organisasi atau kehidupan.
Untuk itu kita sebagai manusia jangan hanya mau berpartisipasi dalam pembangunan bangsa ini tetapi berpikir untuk bisa berkontribusi dengan kompetensi yang kita miliki karena akan ada nilai baik dalam proses tersebut. Maka dari itu , saya mengajak para pembaca dan mengingatkan saya sendiri untuk berlomba-lomba berkontribusi dalam proses pembangunan sesuai dengan kompetensi yang saya miliki saat ini.

No comments: