Thursday, October 30, 2008

Antara berteori dan tindakan.

Dalam proses terjadinya suatu gejala dan fenomena alam tentu akan ada proses yang dapat diobservasi dan dapat disimpulkan setiap gejala yang mempengaruhinya. Gejala-gejala tadi dapat dibuktikan secara ilmiah, analisis, terukur dan dapat dibuktikan kebenarannya (prinsip filsafat), sehingga setiap susunan/kerangka dapat didefinisifkan dalam sebuah tulisan yangdapat dipahami oleh pembacanya.

Proses panjang terbentuknya teori tidak sekedar dibuat oleh orang yang secara tiba-tiba menyimpulkan sesuatu fenomena alam. Perlu dasar yang kuat dari seseorang yang terintegrasi dalam dirinya berdasarkan kompetensinya dan pengalaman yang didapatkan serta diakui oleh masyarakat, ini yang disebut dengan expertis. Menjadi expert akan lebih mudah apabila kita mau berjibaku dengan apa yang ingin kita pelajari. Penyimpulan teori dari seorang expert akan lebih diakui oleh masyarakat karena kesimpulan akan memberi dampak terhadap ilmu pengetahun.

Teori yang diciptakan oleh seseorang merupkan dasar yang dapat digunakan oleh orang lain dalam beraktifitas. Teori-teori tersebut akan nyata hasilnya apabila kita sudah melakukan dan menjalankannya berdasarkan teori dan tahapan yang diberikan dan tentu perlu ada modifikasi dengan konteks kebutuhan dimasa sekarang, karena ada teori yang baku dan ada teori yang perlu diluruskan. Contoh ; teori motivasi Abraham Maslom “ Needs Hierarchy” merupakan teori baku dan setiap manusia mengakuinya maka apabila kita menjadi seorang pendidik dari tingkat dasar maupun tinggi perlu memahaminya.

Sedangkan teori yang perlu dimodifikasi. Contoh; teori ekonomi Adam Smith, teori ini perlu dimodifikasi karena konteks perkembangan global mempengaruhinya.

Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa teori sangat diperlukan untuk beraktifitas agar hasil yang ingin dicapai dapat sesuai dengan target.

Seseorang yang memahami secara detail belum tentu dapat mengaplikasikannya dalam konteks realita, artinya ada orang yang memahami dan menghafal sebuah teori tetapi tidak bisa menggunakan ilmunya guna perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan. Maka dari itu dalam dunia nyata teori tidak cukup bagi seseorang ilmuwan tetapi harus juga bisa mengimplementasikan teori tersebut. Sehingga antara teori dan modifikasi dilapangan dapat terasa hasilnya. Manusia yang bisa menyelasaraskan antara analisis teori dan praktek teori merupakan manusia yang mempunyai daya nilai tinggi.

Tulisan ini bertujuan untuk memotivasi diri saya sendiri untuk lebih banyak membaca dan berani mengimplementasikan apa yang telah saya baca, karena efek memahami sebuah teori akan sangat berharga terhadap ilmu pengetahuan dan saya berusaha untuk beraktifitas berdasarken teori yang saya pahami. Unuk anada para pekerja, pendidik atau pemimpin sebaiknya mampu berteori dulu sehingga akan mempengaruhi setiap keputusan yang kita ambil dan dalam beraktifitas. Semoga bermanfaat.

1 comment:

Anonymous said...

termasuk teori motivasinya si Maslow itu kayaknya harus juga dirubah deh....karena lebih mengedepankan sisi materi saja....betul gak bos.....