Tuesday, June 10, 2008

Rekayasa Sosial !

Baru-baru ini kita di kejutkan dengan kenaikan BBM yang cukup mengubap pola perekonomian masyarakat Indonesia Khususnya. walaupun , kebijakan tersebut dibuat karena melonjaknya harga minyak dunia yang berimplikasi kepada angggaran belanja negara tahun 2008. secara rasional hal tersebut bagi sebagian orang dapat diterima, tetapi bagi masayarakat menengah kebawah masalah itu cukup berat untuk dihadapi. tetapi adapula yang memanfaatkan situasi ini untuk menaikan harga-harga di pasaran tanpa ada sosialisai atau kerjasaama dengan pemerinta
Seperti biasa dibuatnya suatu kebijakan akan ada yang pro dan kontra dan itu merupakan bunga dari demokrasi. berupa demonstrasi secara abstrak (media, terstulis ataupun secara intelektual pada pemerintah berupa kritikan) ada pula yang demonstrasi secara nyata berupa (aksi dijalan, anarkisme, dll). hal itu biasa karena demonstrai ada, sebagai metode rakyat untuk mengaspirasikan pendapatnya.
Pemerintah memahami akan hal ini, dan bersifat lebih dewasa untuk menghadapinya. karena apapun bentuk kebijakan pasti akan ada niali positifnya dimasa depan, tinggal pelakunya siap atau tidak untuk bersama-sama menjalankan kebijakan tersebut. fenomena sosial yang terjadi dapat berupa (perubahan perekonomian di segi makro dan mikro, kebutuhan, aksi menentang pemerintah) hal itu wajar dalam era demokrasi. dan fenomena sosial ini dapat dikatakan sebagai implikasi dari rekayasa sosial. buktinya adanya peran pemerintaha terhadap rekayasa sosial terbukti dari, kejadian yang masih hangat.yaitu kejadian kekerasan Front pembela Islam terhadap domonstrasi aliansi kebebasab beragapa 1 Juni 2008. yang teridikasi bahwa AKKBB melakukan provokasi secara intelektual terhadap Ahmadiyah dan Pront Pembela Islam sehingga terjadi bentrokan fisik. seketika itu juga seluruh media dan kelompok masyarakat terfokus terhadap anarkisme yang dilakuakn FPI dan memnita pemerintah untuk membuabarkan kelompok tersebut, dilain sisi FPI tetap pada pendirian bahwa Ahamdiyah harus di bubarkan dalam merupakan harga mati.
Akhirnya, setelah proses panjang surat keputusan bersama tiga mentri telah dibuata yang suabstansinya daro pemerintah bahwa FPI dilarang untuk menyebarkan keyakinannya tetapi mereka puny ahk-hak sipil yang dilindungi. sekali lagi tentu saja tetap akan ada pro dan kontra dalam kebijakan ini.
Cerita di atas merupakan gambaran, bahwa rekayasa sosial dapat terjadi karena faktor alam dan buatan. rekayas alam terjadi pada kasus kenaikan BBM dan rekayasa buatan terjadi pada kasu Kekerasan FPI.
Cara termudah untuk mengidentifikasi rekayasa sosial adalah.
1. Amati Isu yang berkembang baik yang telah lalu ataupun sedang hangat
2. Apa pilosofi adanya isu tersebut
3. Analisis perilaku orang yang terlibat dalam isu tersebut.
4. Apa saja isu yang berkaitan dengan isu central.
5. Bagaimana isu tersebut berdampak terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan budaya
6. Bagiamana pemerintah menanggapi terhadap isi tersebut.
7. Bagaimana media mengemas informasinya kepada masyarakat.
9. Apa akibat dari isu tersebut kepada andam keluarga dan lingkungan terdekat.
Apabila ke-sembilan langkah ini sudah dilakuakan maka anda akan belajar menjadi orang yang mau belajar. semoga bermanfaat.

No comments: