Saturday, July 6, 2013

Kebebasan Memahami Makna

Dalam kehidupan manusia kita diberikan pilihan dalam menentukan jalan hidup. Kebebasan yang mutlak adalah menjadi diri sendiri dengan tanggung jawab sebagai seorang manusia. Tanggung jawab untuk menjadi kalifah di muka bumi. Tanggung jawab untuk beribadah berdasarkan tuntutan nilai dan norma yang ada dimasyarakat.

Kebebasan yang ada adalah kebebasan mendapatkan hak dan melakukan kewajiban. Hak yang di dapatkan akan berjalan dengan kewajiban keduanya saling berkaitan. Hak yang diberikan Allah berupa hak jasad dan rohani. Allah meberikan kita hak untuk memanfaatkanya dalam kebaikan tapi Allah juga mebuat aturan untuk kita melakukan kewajiban sebagai manusia. kewajiban untuk saling mengingatkan dan tidak membuat kerusakan di muka bumi.

Manusia sejatinya merupakan mahluk hidup yang lahir berdasakan proses masa lalu. Banyak teori-teori yang mempelajari karakteristik manusia. teori psikoanalisis Freud (Id, Ego dan Superego), lalu teori behaviorisme dan teori humanistik yang membuat lahirnya ilmu psikologi yang mempelajari hakikat manusia. teori ini yang menyebabkan perlu adanya pemahaman mendalam tentang hak dan kewajiban manusia dengan dirinya maupun sosial.

Perkembangan ilmu psikologi menciptakan nilai-nilai yang terdapat pada manusia dan mengembangkan pemahaman tentanga kecerdasan-kecerdasan manusia yang ada seperti : Kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi, adversity quetions dan kecerdasan spiritual sampai kecerdasan majemuk (Mulitple inlegencies). Kecerdasan yang menjadi energi manusia dalam bertindak dan berbuat. Kecerdasan inilah yang menjadikan manusia berusaha menjadi manusia seutuhnya.

Diantara hak dan kewajiban, kecerdasan manusia dan ilmu hakikat manusia. terdapat perbedaan cara pandang manusia, terdapat perbedaan tentang apa itu hak dan kewajiban. Hak manusia dibatasi dengan hak manusia lainnya. Kewajiban seseorang dibatasi dengan kewajiban yang lain. Lalu perbedaan cara pandang terhadap ilmu juga di batasi dengan cara pandang yang lain. Sehingga apapun yang ada didunia ini tentang manusia selalu ada perbedaan dalam menyikapinya. Disinilah peran manusia untuk bisa menjadikan agama, norma dan budaya menjadi nilai dalam dirinya untuk bertindak dan bertingkah laku. Tuhan menciptakan manusia untuk bebas memilih apa yang dia pikir terbaik dalam hidupnya. Manusia diberikan kekuatan untuk berharap dan berdoa untuk yang terbaik dalam hidupnya, tapi lagi-lagi yang terbaik untuk manusia belum tentu yang terbaik untuk manusia lain. Tetapi ada kebebasan hakiki yang dimiliki oleh setiap manusia. yaitu kebebasan mengambil makna.

Kebebasan memahami makna, ya inilah yang dimiliki setiap manusia. berdasarkan pemahaman diri, pengetahuan dan pengalaman seseorang kita diberikan kebebasan dalam memahami makna kehidupan. Dan kebebasan memahami makna hanya bisa de pahami dengan logika secara ilmiah dan perasaan individu. Kebebasan memahami makna hanya dipahami oleh orang itu sendiri. kebebasan memahami makna adalah kemampuan seseorang menilai makna dan hikmah dalam kejadian yang dialaminya. Kebebasan memahami makna membuat seseorang berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk. Kebebasan memahami makna membuat seseorang berpikir tentang apa dan siapa dirinya. Kebebasan memahami makna membuat seseorang merencanakan hidupnya untuk lebih eksis dalam dunia realita. Semoga kita digolongkan sebagai orang yang bisa belajar dari pengalaman dengan menyelami setiap makna dan hikmah dalam kehidupan, karena kebebasan memahami makna akan selalu ada.

Diantara hak dan kewajiban manusia, diantara kebebasan memahami makna, diantara kebebasan berekspresi, diantara kebebasan bertindak dan berbuat dan diantara kebebasan mengeluarkan pendapat dan ide ternyata manusia tetap dibatasi dengan manusia lain. Benar kata Plato “ yang aku tahu adalah aku tidak tahu”, manusia adalah mahluk yang tidak tahu dan alpha yang dilanjutkan dengan pendapat lainnya “semakin tinggi ilmu (pintar) manusia semakin bodoh dia dan semakin dia tidak mengetahui akan hakikat ilmu lainnya”, hal ini juga dikisahkan dalam Al-Qur’an tentang Nabi Musa yang diperintahkan Allah untuk belajar dari Nabi Harun. Ini bukti bahwa kehidupan ini hanya Allah lah yang memahami maknanya, karena kita hanya diperintahkan untuk beribadah, berbuat baik dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi. Luar Biasa, Subhanallah.

Tahun ini tahun terberat buat penulis, karena banyak sekali makna-makna kehidupan yang penulis pahami sangat bertolak belakang dengan cara penulis berpikir. Mulai dari saya berekspresi dengan teori yang saya baca dan ternyata saya dibilang orang yang penuh teori padahal saya orang yang bergerak dan progressif. Dan yang terberat adalah tentang Senyuman, penulis menganggap dengan senyuman dan kata-kta affirmasi bisa membangkitkan motivasi hidup seseorang dengan membuat dirinya diakui sebagai seseorang tetapi senyuman dan kata-kata affirmasi itu dipandang sebagai tebar pesona dan menggoda dan hal ini rupanya menimbulkan fitnah.

Hal lainnya yang tidak akan saya lupakan adalah dengan kekurangan ilmu, pemahaman, strategi, visi dan misi yang saya miliki, diri ini dianggap sebagai pembohong padahal ada kejujuran disana. Dengan maksud menghindari Syahwat dengan tujuan mengangkat kemuliaan seseorang, diri ini dianggap sebagai pengkhianat, dengan maksud menghindari fitnah diri ini dianggap berdosa, memang hati ini tidak bisa diarahkan bila kita bermain hati dan ini adalah cobaan dan ujian bukan kesalahan karena ini muncul dari kebebasan memaknai kehidupan dan diri. Rupanya memahami makna bila tidak di ikuti dengan norma dan agama akan menjadi sesuatu yang berbeda. Semoga Allah memaafkan kesalahan hamba dan bisa memperbaiki ke arah yang lebih baik.

Sahabatku, mari kita evaluasi diri dalam berkehidupan dan mari kita lebih kritis dalam memahami makna dalam kehidupan dengan menggunakan sudut pandang yang objektif. Sebagai mahkluk hidup kebebasan memaknai hikmah perlu didasari atas ilmu pengetahuan secara ilmiah maupun agama. Yang terpenting dalam memahami makna adalah mengambil nilai dan hikmah tanpa melupakan hak dan kewajiban sebagai seorang manusia yang terus belajar dan belajar. Tulisan ini hanyalah gambaran tentang cara berpikir saya dalam memahami makna dan kehidupan. Semoga bermanfaat.


Jakarta, Minggu, 07 Juli 2013. 08.40 (Episode Terapi Hati)

No comments: