Tuesday, July 9, 2013

Antara Patah Hati dan Lemak

Sakit hati karena putus cinta ataupun ditolak cinta memang meninggalkan bekas di dalam hati. Bagi yang putus cinta tentu memori dan kenangan akan selalu datang, hal itu tidak akan pernah hilang karena tersimpan di alam bawah sadar. Bagi yang tertolak cinta, harapan akan mendapatkan itu juga selalu terkenang mulai proses pendekatan sampai saat di tolak akan selalu terkenang.

Saat patah hati itu tentu ada energi cinta yang tidak tersalurkan dan apabila seseorang tidak menyalurkan energi tersebut yang terjadi adalah hal-hal yang tidak baik. Maka dari itu energi cinta yang patah ini tentu tidak bisa di hapus atau di lupakan tetapi di arahkan menjadi energi lain.

Hal ini sama seperti hukum Newton yang berbunyi “Hukum I: Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya” . nah kalau pemahaman saya adalah bahwa suatu energi akan diam statis dan untuk mengerakannya perlu ada usaha untuk menyalurkan ke hal lain. Dalam hal percintaahn energi patah hati ini bisa disalurkan menjadi cinta sesama. Hangout dengan teman. Menjadi aktifis pendidikan, membeli hewan peliharaan, menanam bunga, berdiskusi dengan keluarga dan hal lainnya yang bisa mengarahkan rasa cinta tersebut menjadi lebih bermanfaat.

Nah, terus apa hubungannya ya dengan lemak?, jadi begini ada teman yang bertanya mereka sudah berolah raga berjam-jam, diet food combining seharian, terapi pijat dan terapi-terapi lainnya, tapi ko kenapa lemak di perut dan di paha ga bisa berkurang. Rupanya ada teknik yang kurang tepat dilakukan.

Kebanyakan dari kita saat berolah raga atau ke gym. Selalu melakukan aktifitas kardio (joging dan sepeda astrand) terlebih dahulu dengan harapan saat itu membakar lemak, lalu setelah itu main alat berat (dumbell / barbel). Dan ini prinsip yang terbalik dalam konsep fat burning.

,p>Yang perlu dilakukan sebenarnya dalam program fat burning atau body shaping di pusat kebugaran adalah. Lakukan dulu mengangkat alat berat (dumbell dan barbel) karena main weight training membutuhkan energi karbohidrat dan protein. Saat kita main alat berat energi dari karbo dan protein akan berkurang sehingga memunculkan kelelahan. Setelah itu apabila ingin mengurangi lemak dibadan kita harus melakukan aktifitas kardio (joging atau aerobic), hal ini perlu di lakukan karena lemak tidak bisa di buang tetapi lemak bisa di rubah menjadi energi. Saat yang tepat untuk merubah lemak menjadi energi adalah ketika energi karbohidrat dan protein habis. Bahasa olahraganya adalah kalau aktifitas biasa di sebut aerobis dan aktifitas menggunakan energi lemak adalah anaerobic dimana lemak mejadi asam laktat dan menjadi energi.

nah jelaskan ada hubungannya antara patah hati dan lemak bahwa Energi tidak bisa di buang tetapi energi di rubah menjadi gaya yang lain sesuai dengan hukum Newton. Semoga Bermanfaat.


Wednesday, 10 Juli 2013.

No comments: