Saturday, June 25, 2011

Bermain adalah Kebutuhan

Saat kecil tentu kita masih ingat waktu bermain tap jongkok, tap umpet, batu tujuh dan jenis permainan lainnya yang di lakukan dengan teman-teman sebaya di lingkungan rumah. Saat itu pula kita mengetahui banyak hal tentang bagaimana beraktifitas secara sosial seperti; bermain sebagai individu, bermain sebagai kelompok, mengerti tentang adanya peraturan umum permainan sampai yang khusus-khusus.
Secara Emosi bermain membentuk kita untuk bisa mengkontrol rasa egois dan tak mau kalah, walaupun saat bermain tidak ada wasitnya tetapi peraturan yang dibuat tetap membuat kita mengikutinya. Saat bermain ini pula kita mengenal karateristik teman yang kita yang sedang bermain, bagaimana bila sedang kalah dan bagaimana ketika sedang menang.

Secara tidak langsung ada pembelajaran psikologis mengenal teman sebaya dan secara langsung membuat kita mengintrospeksi diri tentang kekurangan kita sendiri.
Saat bermain in pula gelombang otak yang bernama Alpha dapat dengan cepat mempelajari segala hal yang terjadi waktu bermain, karena gelombang otak alpha bekerja saat tidak ada beban dalam otak dan saat bermainlah waktu yang tepat untuk menggunakannya.bahkan hampir 90% persen aktifitas pembelajaran di taman kanak-kanak sepenuhnya bermain dan menjadi tenaga pengajar di taman kanak-kanak sudah tentu harus suka bermain, kalau tidak bagaimana muridanya dapat bermain dan mengerti peraturan. karena dalam bermain ada strategi, disiplin, kerjasama, dll.
Percaya atau tidak orang dewasa yang tidak pernah bermain dalam bentuk aktifitas kompetisi akan muda stress karena tidak menyalurkan emosinya dalam aktifitas yang aktif, hanya fokus pada pekerjaan sungguh hal ini adalah kondisi yang tidak seimbang.

Masa kecil mempengaruhi masa dewasa dan masa dewasa di pengaruhi masa kecil. Hal tersebut sangat berhubungan karena bermain melibatkan aktifitas motorik, psiko-sosial, afektif, koordinasi, peningkatan intelegensi, kognitif dan faktor-faktor lain yang berkembang dan tumbuh dalam kehidupan kita. Saat kita kecil kebutuhan akan bermain sangat berpengaruh terhadap keseharian kita, rasa bahagia, sedih, entertaintment menjadi warna dalam keseharian. Dengan bermain kita menemukan cinta, persahabatan, konflik yang jelas membuat kita belajara bagaimana menyelesaikan setiap problem yang muncul dengan orang lain. Pengaruh cukup kuat karena bermain saat dewasa, orang dewasa membutuhkan bermain seperti masa kecilnya dulu untuk menjega keseimbangan emosi, interaksi sosial dan pengakuan dari orang lain tentang kemampuan berafiliasi diri dalam lingkungan.

Sementara menurut Profesor Sandralyn Byrnes, Australia's & International Teacher of the Year , Karena lewat bermain anak tidak merasa dipaksa untuk belajar. Saat bermain, otak anak berada dalam keadaan yang tenang. Saat tenang itu, pendidikan pun bisa masuk dan tertanam. "Tentunya cara bermain pun tidak bisa asal.
Dari pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa bermain berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kinerja otak. Bermain pun membuat anak belajar dan mengerti suatu peraturan yang ada di dalamnya serta nilai-nilai sosial yang terkandung. Anak yang tidak diberikan waktu banyak untuk bermain akan dapat cepat marah dan sulit menahan emosi karena kebutuhan emosi dan geraknya tidak terpenuhi maka dari itu saat dewasa stress akan cepat mempengaruhinya.

So, friends we are born to play, just use your time to play if yaou have it. Make your own history by playing, caise playing can make your know your self, build your confidence, ability to lead, afiliation and good relationship with others. Playing can take us back to our sweet memories, improving our ability to communicate, learning about friends and ourselves. So, let’s Play and enjoy the game that you have. Thanks to read I hope i’ts usefull for us.

No comments: